Kamis, Oktober 25, 2012

Al-Quran Tafsir Ibnu Abbas 92. Al Lail

Al-Quran Tafsir Ibnu Abbas 92. Al Lail
QS. Al-Lail 92:1-21 (of 21)

{Ta'awudz & Basmalah}

وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَىٰ ۞
(92:1) "Wal laili" (demi malam), yakni Allah Ta'ala Bersumpah dengan malam. "Idzaa yagh-syaa" (apabila menutupi) cahaya siang.

وَالنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّىٰ ۞
(92:2) "Wan nahaari idzaa tajallaa" (dan demi siang apabila terang benderang), yakni menerangi kegelapan malam.

وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالْأُنْثَىٰ ۞
(92:3) "Wa maa khalaqa" (dan demi yg telah Menciptakan), yakni dan demi Dzat yg telah Menciptakan. "Adz-dzakaro wal untsaa" (laki-laki dan perempuan).

إِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتَّىٰ ۞
(92:4) "Inna sa'yakum" (sesungguhnya usaha kalian), yakni amal kalian. "La syattaa" (memang berbeda-beda), yakni beragam: ada yg mendustakan Nabi Muhammad saw. dan al-Quran, serta ada pula yg membenarkannya; ada yg beramal untuk meraih surga, dan apa pula yg beramal untuk masuk ke neraka. Dan inilah yg menjadi tujuan sumpah di atas.

فَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ وَاتَّقَىٰ ۞
(92:5) "Fa ammaa man a'thoo" (adapun orang yg memberi), yakni menyedekahkan hartanya di Jalan Allah Ta'ala dan membeli sembilan orang Mukmin yg ada dalam penguasaan kaum kafirin. Kesembilan orang tersebut disiksa oleh kaum kafirin karena agama yg mereka (anut). Kemudian ia membeli dan membebaskan mereka semua dari orang2 kafir. "Wattaqoo" (dan bertakwa), yakni menjauhi kekafiran, kemusyrikan, dan perbuatan2 keji.

وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَىٰ ۞
(92:6) "Wa shoddaqo bil husnaa" (dan membenarkan yg terbaik), yakni membenarkan Janji Allah Ta'ala. Ada yg berpendapat, membenarkan surga. Dan ada pula yg berpendapat, membenarkan laa ilaaha illallaah.

فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَىٰ ۞
(92:7) "Fa sanuyassiruhuu lil yusroo" (maka nanti Kami akan Memudahkannya pada [jalan] yg mudah), yakni maka nanti Kami akan memudahkan ketaatan baginya, dan akan membimbingnya pada ketaatan dari waktu ke waktu. Menurut satu pendapat, akan memudahkan sedekah di Jalan Allah Ta'ala dari waktu ke waktu. Orang tsb adalah Abu Bakr ash-Shiddiq.

وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَىٰ ۞
(92:8) "Wa ammaa mam bakhila" (dan adapun orang2 yg bakhil) dgn hartanya di Jalan Allah Ta'ala, yakni al-Walid bin al-Mughirah. Ada pula yg mengatakan bahwa orang tsb adalah Abu Sufyan bin Harb yg ketika itu belum menjadi seorang Mukmin. "Wastaghnaa" (dan merasa dirinya cukup), yakni merasa dirinya tidak membutuhkan Allah Ta'ala.

وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَىٰ ۞
(92:9) "Wa kadz-dzaba bil husnaa" (serta mendustakan yg terbaik), yakni mendustakan Janji Allah Ta'ala. Ada yg berpendapat, mendustakan surga. Dan ada pula yg berpendapat, mendustakan laa ilaaha illallaah.

فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَىٰ ۞
(92:10) "Fa sanuyassiruhuu lil 'usroo" (maka nanti Kami akan Memudahkannya pada [jalan] yang sukar), yakni maka nanti Kami akan Memudahkan kemaksiatan baginya dari waktu ke waktu, dan akan memudahkan dia untuk bersikap bakhil dalam bersedekah di Jalan Allah Ta'ala.

وَمَا يُغْنِي عَنْهُ مَالُهُ إِذَا تَرَدَّىٰ ۞
(92:11) "Wa maa yughnii 'anhu maaluhuu" (dan hartanya tiadalah bermanfaat baginya), yakni harta yg dia kumpulkan ketika di dunia. "Idzaa taroddaa" (apabila ia telah binasa), yakni apabila ia telah mati. Menurut pendapat yg lain, apabila ia telah terjerumus ke dalam neraka.

إِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدَىٰ ۞
(92:12) "Innaa 'alainaa lal hudaa" (sesungguhnya tugas Kami-lah Memberi petunjuk), yakni Memberi penjelasan ttg kebaikan dan keburukan.

وَإِنَّ لَنَا لَلْآخِرَةَ وَالْأُولَىٰ ۞
(92:13) "Wa inna lanaa lal aakhirota wal uulaa" (dan sesungguhnya Kepunyaan Kami-lah akhirat dan dunia itu), yakni pahala dunia dan akhirat. Menurut yg lain, Kepunyaan Kami-lah akhirat dan dunia. Di akhirat berupa pahala dan kemuliaan, sedangkan di dunia berupa makrifah dan taufik.

فَأَنْذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّىٰ ۞
(92:14) "Fa andzartukum" (maka Kami Memperingatkan kalian), yakni Aku Menakut-nakuti kalian, hai penduduk Mekah, dgn al-Quran. "Naaron talazh-zhoo" (dgn neraka yang menyala2), yakni yg berkobar-kobar.

لَا يَصْلَاهَا إِلَّا الْأَشْقَى ۞
(92:15) "Laa yashlaahaa" (tidak ada yg memasukinya), yakni masuk ke dalam neraka. "Illal asyqaa" (kecuali orang yg paling celaka), yakni orang yg celaka menurut Ilmu Allah Ta'ala.

الَّذِي كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰ ۞
(92:16) "Alladzii kadz-dzaba" (yang mendustakan) tauhid. Ada yg berpendapat, melalaikan ketaatan kpd Allah Ta'ala. "Wa tawallaa" (dan berpaling) dari iman. Menurut yg lain, dari tobat.

وَسَيُجَنَّبُهَا الْأَتْقَى ۞
(92:17) "Wa sa yujannabuhaa" (dan kelak akan dijauhkan darinya), yakni akan dijauhkan dan dihindarkan dari neraka. "Al-atqoo" (orang yg paling takwa), yakni orang yg takwa.

الَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّىٰ ۞
(92:18) "Alladzii yu'thii maalahuu" (yang menafkahkan hartanya), yakni yg mengeluarkan hartanya di Jalan Allah Ta'ala. Dialah Abu Bakr ash-Shiddiq. "Yatazakkaa" (untuk menyucikan), yakni menghendaki Wajah Allah Ta'ala dgn cara itu.

وَمَا لِأَحَدٍ عِنْدَهُ مِنْ نِعْمَةٍ تُجْزَىٰ ۞
(92:19) "Wa maa li ahadin 'indahuu min ni'matin tujzaa" (dan tak seorang pun memberinya suatu kenikmatan yg harus dibalasnya), yakni dan ia tidak mengeluarkan hartanya demi mengharapkan balasan seseorang.

إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَىٰ ۞
(92:20) "Illabtighoo-a wajhi robbihil a'laa" (kecuali semata-mata mencari Wajah Rabb-nya Yang Maha Tinggi), yakni kecuali demi mengharapkan Rabb-nya Yang Maha Tinggi, yg lebih tinggi dari apa pun.

وَلَسَوْفَ يَرْضَىٰ ۞
(92:21) "Wa la saufa yardloo" (dan kelak ia benar2 akan mendapat kepuasan), yakni ia akan dianugerahi pahala dan kemuliaan, sehingga merasa puas. Itulah Abu Bakr ash-Shiddiq dan teman2nya.

[Tafsir: Ibn Abbas, AlKalam Soft Penerbit Diponegoro Bandung. Text Arabic: Mosquelife.com]
----------------------------------------------------------
Sent by Tjandra Kurniawan
YM: tjandrakurniawan@yahoo.com
----------------------------------------------------------

Tidak ada komentar: