Minggu, Agustus 12, 2012

Al-Quran Tafsir Ibn Abbas al-Muddatstsir 74:11-31 (of 56)

:: QS. Al Muddatstsir 74:11-31 (of 56) ::
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم ۞ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحمَنِ الرَّحِيمِ ۞
---------------------------------------------------

ذَرْنِي وَمَنْ خَلَقْتُ وَحِيدًا ۞

(74:11) "Dzarnii" (biarkanlah Aku), hai Muhammad! "Wa man khalaqtu wahiidaa" (dengan orang yg telah Kuciptakan sendirian), tanpa harta, tanpa anak, dan tanpa pendamping. Hal ini merupakan ancaman Alloh Ta'ala terhadap al-Walid bin al-Mughiroh al-Makhzumi.

وَجَعَلْتُ لَهُ مَالًا مَمْدُودًا ۞

(74:12) "Wa ja'altu lahuu" (dan Aku telah Memberinya) sesudah itu. "Maalam mamduudaa" (kekayaan yg melimpah), yakni harta yg banyak, dari berbagai jenis, dan terus bertambah hingga kekayaannya kira2 berjumlah sembilan ribu mitsqal perak.

وَبَنِينَ شُهُودًا ۞

(74:13) "Wa baniina syuhuudaa" (dan anak-anak yg selalu bersamanya), yakni yg selalu hadir dan tidak pernah jauh darinya. Anak-anak al-Walid berjumlah sepuluh orang.

وَمَهَّدْتُ لَهُ تَمْهِيدًا ۞

(74:14) "Wa mahhadtu lahuu" (dan Aku telah Melapangkan untuk dia) kekayaan yg bertumpuk. "Tamhiidaa" (dgn selapang-lapangnya), spt kuda yg banyak.

ثُمَّ يَطْمَعُ أَنْ أَزِيدَ ۞

(74:15) "Tsumma yathma'u" (kemudian dia ingin sekali), yakni al-Walid bin al-Mughiroh al-Makhzumi ingin sekali. "An aziid" (supaya Aku Memberi tambahan) pada kekayaannya, padahal dia durhaka dan kafir kepada-Ku.

كَلَّا ۖ إِنَّهُ كَانَ لِآيَاتِنَا عَنِيدًا ۞

(74:16) "Kallaa" (sekali-kali tidak), yakni sungguh, Aku tidak akan Memberi dia tambahan. Dan ternyata sesudah itu al-Walid senantiasa mengalami kekurangan harta. "Innahuu" (sesungguhnya dia), yakni al-Walid bin al-Mughirah. "Kaana li aayaatinaa 'aniidaa" (adalah penentang Ayat2 Kami), yakni penentang kitab dan Rosul Kami. Dia menentang, berpaling, dan mendustakan keduanya.
سَأُرْهِقُهُ صَعُودًا ۞

(74:17) "Sa urhiquhuu sha'uudaa" (kelak Aku akan Membebani dia agar menaiki pendakian yg memayahkan), yakni Aku akan Membebani al-Walid bin al-Mughiroh al-Makhzumi di dalam neraka dgn mendaki sebuah gunung yg lebih licin daripada batu besar. Setiap kali dia meletakkan tangannya, tangannya pun meleleh, kemudian dia kembali spt sedia kala. Ada yg menyatakan, gunung itu lebih licin daripada tembaga. Dia akan ditarik dari depan dan dipukul dari belakang.

إِنَّهُ فَكَّرَ وَقَدَّرَ ۞

(74:18) "Innahuu" (sesungguhnya dia), yakni al-Walid bin al-Mughirah. "Fakkaro" (telah memikirkan), yakni telah merenungkan di dalam hatinya ttg Nabi Muhammad SAW. "Wa qoddaro" (dan menetapkan) ucapannya. Alhasil, dia menyatakan bahwa beliau SAW adalah seorang tukang sihir.

فَقُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَ ۞

(74:19) "Fa qutila" (maka terkutuklah dia), yakni terlaknatlah dia. "Kaifa qoddar" (bagaimana dia menetapkan) ucapannya tentang Nabi Muhammad saw.?

ثُمَّ قُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَ ۞

(74:20) "Tsumma qutila" (sekali lagi terkutuklah dia), yakni kemudian terlaknatlah dia. "Kaifa qoddar" (bagaimana dia menetapkan) ucapannya tentang Nabi Muhammad saw.?

ثُمَّ نَظَرَ ۞
(74:21) "Tsumma nazhor" (kemudian dia merenung) tentang ucapannya itu. Alhasil, dia tetap menyatakan bahwa beliau adalah seorang tukang sihir. Menurut satu pendapat, kemudian dia menatap sahabat2 Nabi saw. yg berkata, Marilah menuju jalan kabaikan, hai Ibnul Mughirah!

ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَ ۞

(74:22) "Tsumma 'abasa" (kemudian dia pun bermuka masam), yakni wajahnya bermuram durja. "Wa basar" (dan merengut), yakni mengerutkan dahinya.

ثُمَّ أَدْبَرَ وَاسْتَكْبَرَ ۞

(74:23) "Tsumma adbaro" (kemudian dia berpaling) dari shahabat2 Nabi Muhammad saw. menuju keluarganya. "Wastakbar" (dan menyombongkan diri), yakni merasa sombong untuk beriman dan merespons ajakan mereka.

فَقَالَ إِنْ هَٰذَا إِلَّا سِحْرٌ يُؤْثَرُ ۞

(74:24) "Fa qoola in haadzaa" (lalu dia berkata, Ini tidak lain), yakni apa yg dikatakan Muhammad saw., tidak lain .... "Illaa sihruy yu'tsar" (hanyalah sihir yg dipelajari), yakni sihir yg dipelajari dan dia terima dari Musailamah al-Kadzdzab yg berada di Yamamah. Menurut satu pendapat, sihir yg dipelajari dan diterima dari Jabr dan Yasar.

إِنْ هَٰذَا إِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِ ۞

(74:25) "In haadzaa" (ini tidak lain), yakni apa yg dikatakan Muhammad saw., tidak lain .... "Illaa qoulul basyar" (hanyalah perkataan manusia), yakni perkataan Jabr dan Yasar.

سَأُصْلِيهِ سَقَرَ ۞

(74:26) "Sa ushliihi" (kelah Aku akan Memasukkannya), yakni kelak di akhirat, Aku akan Memasukkan al-Walid bin al-Mughirah. "Saqor" (ke dalam Saqor), yaitu pintu keempat dari neraka.

وَمَا أَدْرَاكَ مَا سَقَرُ ۞

(74:27) "Wa maa adrooka" (dan tahukah kamu), hai Muhammad! "Maa saqor" (apakah Saqor itu?).

لَا تُبْقِي وَلَا تَذَرُ ۞

(74:28) "Laa tubqii" (Saqor tidak menyisakan) daging mereka. Semua dilalapnya. "Wa laa tadzar" (dan tidak membiarkan), yakni manakala mereka dikembalikan sebagai makhluk baru, Saqor akan kembali melalapnya, yakni menghanguskan tubuh mereka.

لَوَّاحَةٌ لِلْبَشَرِ ۞

(74:29) "Lawwaahatul lil basyar" (membakar kulit manusia), yakni manakala mereka dikembalikan sebagai makhluk baru, Neraka Saqor akan kembali melalapnya, yakni menghanguskan tubuh mereka.

عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ ۞

(74:30) "'Alaihaa" (di atasnya), yakni di atas neraka Saqor itu. "Tis'ata 'asyar" (ada sembilan belas) malaikat penjaga neraka.

۞ وَمَا جَعَلْنَا أَصْحَابَ النَّارِ إِلَّا مَلَائِكَةً ۙ وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلَّا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَيَزْدَادَ الَّذِينَ آمَنُوا إِيمَانًا ۙ
...
(74:31) "Wa maa ja'alnaa ash-haaban naari" (dan tidaklah Kami Menjadikan para penjaga neraka), yakni tidaklah Kami Menugaskan para penjaga neraka. "Illaa malaa-ikatan" (melainkan dari kalangan malaikat) Zabaniyah. "Wa maa ja'alnaa 'iddatahum" (dan tidaklah Kami Menjadikan jumlah mereka), yakni tidaklah Kami Menyebutkan sedikitnya jumlah para penjaga. "Illaa fitnatan" (melainkan sebagai cobaan), yakni sebagai ujian. "Lil ladziina kafaruu" (bagi orang-orang kafir), yakni kaum kafir Mekah, yaitu Abul Asyad bin Usaid bin Kaldah yang pernah berkata, Aku sanggup menghadapi tujuh belas malaikat untuk kalian. Sembilan di punggungku dan delapan di dadaku. Kalian hanya tinggal menghadapi dua malaikat lagi. "Li yastaiqinal ladziina uutul kitaaba" (supaya orang yg telah diberi kitab menjadi yakin), yakni orang yg telah dianugerahi kitab Taurat, yaitu 'Abdullah bin Salam dan teman2nya. Sebab, sebanyak itulah jumlah para penjaga neraka menurut kitab mereka. "Wa yazdaadal ladziina aamanuu iimaanan" (dan supaya orang2 yg beriman bertambah iman), yakni bertambah yakin. Sebab, mereka mengetahui bahwa isi kitab Kami sama dgn isi Taurat.

.... وَلَا يَرْتَابَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَالْمُؤْمِنُونَ ۙ وَلِيَقُولَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْكَافِرُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۚ....
"Wa laa yartaabal ladziina uutul kitaaba" (dan supaya tidak ragu orang2 yg telah diberi Kitab), yakni supaya tidak bimbang orang2 yg telah dianu gerahi kitab Taurat, yaitu 'Abdullah bin Salam dan teman2nya, sebab tidak ada pertentangan dalam isi kitab mereka, Taurat. "Wal mu'minuuna" (dan kaum Mukminin) juga, sebab tidak ada pertentangan dalam isi Taurat. "Wa li yaquulal ladziina fii quluubihim marodlun" (serta supaya berkata orang2 yg di dalam hatinya ada penyakit), yakni ada kebimbangan dan kemunafikan. "Wal kaafiruuna" (dan orang2 kafir), yakni orang2 Yahudi dan Nasrani. "Maadzaa aroodalloohu bi haadzaa matsalaa" (Apa yg Dikehendaki Alloh dgn perumpamaan tersebut), yakni dgn gambaran tsb, sebab hanya sedikit malaikat yg Dia Sebutkan.

.... كَذَٰلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ
وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ ۚ وَمَا هِيَ إِلَّا ذِكْرَىٰ لِلْبَشَرِ ۞

"Kadzaalika" (begitulah), yakni seperti itulah. "Yudlillulloohu may yasyaa-u" (Alloh Menyesatkan siapa saja yg Dikehendaki-Nya), yakni Menyesatkan siapa saja yg pantas disesatkan dengan gambaran tersebut. "Wa yahdii may yasyaa'" (dan Memberikan petunjuk kpd siapa saja yg Dikehendaki-Nya), yakni Memberi petunjuk kpd siapa saja yg pantas mendapat petunjuk dgn gambaran tsb. "Wa maa ya'lamu junuuda robbika" (dan tak ada yg mengetahui Tentara Robb-mu) dari kalangan malaikat. "Illaa huw, wa maa hiya" (kecuali Dia sendiri. Dan tiadalah ia), yakni tiadalah Saqor itu. "Illaa dzikroo lil basyar" (melainkan suatu peringatan untuk manusia), yakni suatu pelajaran yg Aku Peringatkan kpd semua makhluk.
----------------------------------------------------------
Sent by Tjandra Kurniawan
YM: tjandrakurniawan@yahoo.com
----------------------------------------------------------

Tidak ada komentar: