Minggu, Desember 02, 2012

Quran Tafsir Ibnu Abbas Al Fajr 89:17-30

QS. Al-Fajr 89:17-30 (of 30)
{Ta'awudz & Basmalah}
 
كَلَّا ۖ بَلْ لَا تُكْرِمُونَ الْيَتِيمَ ۞
(89:17) "Kallaa" (sekali-kali tidak). Ungkapan ini merupakan penolakan thd pandangan yg diungkapkan pd ayat sebelumnya. Kemuliaan yg Kuberikan bukanlah berupa harta dan kekayaan, serta kehinaan yg Kutimpakan bukan pula berupa kefakiran dan penyedikitan harta. Tetapi, kemuliaan yg Kuberikan akan berupa makrifah dan taufik, serta kehinaan yg Kutimpakan berupa pengingkaran dan penelantaran. "Bal laa tukrimuunal yatiim" (bahkan sebenarnya kalian tidak memuliakan anak yatim), yakni kalian tidak mengetahui hak anak yatim. Di pangkuannya tdp seorang anak yatim, tetapi ia tidak mengetahui hak anak yatim itu dan tidak pula berlaku baik thd nya.

وَلَا تَحَاضُّونَ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ ۞
(89:18) "Wa laa tahaadl-dluuna" (dan kalian tidak saling menganjurkan), yakni dan kalian tidak mendorong diri kalian dan orang lain. "'Alaa tho'aamil miskiin" (untuk memberi makan orang miskin), yakni untuk bersedekah kpd orang2 miskin.

وَتَأْكُلُونَ التُّرَاثَ أَكْلًا لَمًّا ۞ 
(89:19) "Wa ta'kuluunat turootsaa aklal lammaa" (dan kalian benar2 memakan harta warisan dgn cara mencampuradukkan), yakni dgn cara yg keterlaluan.

وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا ۞
(89:20) "Wa tuhibbuunal maala hubban jammaa" (dan kalian mencintai harta dgn kecintaan yg berlebih), yakni dgn kecintaan yg amat sangat.


كَلَّا إِذَا دُكَّتِ الْأَرْضُ دَكًّا دَكًّا ۞
(89:21) "Kallaa" (janganlah begitu). Ungkapan ini merupakan penyangkalan terhadapnya [yg diungkapkan pd ayat sebelumnya]. "Idzaa dukkatil ardlu dakkan dakkaa" (bila bumi benar2 diguncangkan secara berturut-turut), yakni bila bumi diguncangkan, guncangan demi guncangan.

وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا ۞
(89:22) "Wa jaa-a robbuka" (dan Datanglah Rabb-mu), yakni dan Rabb-mu akan Datang tanpa perlu mempertanyakan bagaimana caranya Dia Datang. "Wal malaku" (serta malaikat pun), yakni malaikat pun akan datang pula. "Shoffan shoffaa" ([datang] bersaf-saf), seperti bersafnya para penghuni dunia ketika shalat.

وَجِيءَ يَوْمَئِذٍ بِجَهَنَّمَ ۚ يَوْمَئِذٍ يَتَذَكَّرُ الْإِنْسَانُ وَأَنَّىٰ لَهُ الذِّكْرَىٰ ۞
(89:23) "Wa jii-a yauma-idzim bi jahannama" (dan pada hari itu neraka Jahannam didatangkan) bersama 70.000 tali kekang. Pada tiap2 tali kekang tdpt 70.000 malaikat yg akan mengarahkan dan membukakannya di Padang Mahsyar. "Yauma-idzin" (pada hari itulah), yakni pada hari kiamat itulah. "Yatadzakkarul insaanu" (manusia menjadi sadar), yakni Ubay bin Khalaf dan Umayyah bin Khalaf mau mengambil pelajaran. "Wa annaa lahudz dzikroo" (padahal peringatan itu tak berguna lagi untuknya), yakni bagaimana mungkin ia akan mendapat pelajaran, padahal pelajaran itu telah hilang darinya.

يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي ۞
(89:24) "Yaquulu yaa laitanii" (berkatalah ia, Alangkah ingin kiranya), yakni ia mengangankan. "Qoddamtu li hayaatii" (dahulu aku berbuat [amal2 saleh] untuk kehidupanku ini), yakni untuk kehidupanku yg kekal ini, saat aku berada dalam kehidupan yg fana. Menurut yg lain, alangkah ingin kiranya dahulu aku beramal dalam kehidupanku yg fana untuk kehidupanku yg kekal.


فَيَوْمَئِذٍ لَا يُعَذِّبُ عَذَابَهُ أَحَدٌ ۞
(89:25) "Fa yauma-idzin" (maka pada hari itu), yakni pada hari kiamat. "Laa yu'adz-dzibu 'adzaabahuu ahad" (tak ada seorang pun yg dapat mengazab seberat Azab-Nya), yakni sepadan dgn Azab-Nya.

وَلَا يُوثِقُ وَثَاقَهُ أَحَدٌ ۞
(89:26) "Wa laa yuutsiqu wa tsaaqohuu ahad" (dan tak ada seorang pun yg dapat mengikat sekuat Ikatan-Nya), yakni sepadan dgn Ikatan-Nya. Terdapat penafsiran lain thd ayat ini, yaitu: "laa yu'adz-dzibu 'adzaabahuu ahad" (tak ada seorang pun yg dpt mengazab seberat azab-Nya), yakni seperti Azab Allah Ta'ala; "wa laa yuutsiqu wa tsaaqohuu ahad" (dan tak ada seorang pun yg dapat mengikat sekuat Ikatan-Nya), yakni spt Ikatan Allah Ta'ala. Maksudnya, tak seorang pun yg memiliki kesanggupan untuk mengazab spt azab yg Ditimpakan Allah Ta'ala kpd Makhluk-Nya.

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ۞
(89:27) "Yaa ayyatuhan nafsul muthmainnah" (wahai jiwa yang tenteram), yakni jiwa yg aman dari Azab Allah Ta'ala, yg membenarkan tauhuudullaah, yg mensyukuri Nikmat-nikmat Allah Ta'ala, yg sabar dalam menghadapi Cobaan Allah Ta'ala, yg rida thd Ketentuan Allah Ta'ala, dan yg puas thd Pemberian Allah Ta'ala.

ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً ۞
(89:28) "Irji'ii ilaa robbiki" (kembalilah kpd Rabb-mu), yakni kpd segala sesuatu yg Dipersiapkan Allah Ta'ala di dalam surga untukmu. "Roodliyatan" (dalam keadaan rida) dgn Pahala Allah Ta'ala. "Mardliyyah" (dan diridai) berkat tauhid.

فَادْخُلِي فِي عِبَادِي ۞ 
(89:29) "Fad -khulii fii 'ibaadii" (kemudian masuklah ke dalam kelompok Hamba2-Ku), yakni ke dalam rombongan Wali2-Ku.

وَادْخُلِي جَنَّتِي ۞
(89:30) "Wadkhulii jannatii" (dan masuklah ke dalam Surga-Ku) yg telah Kujanjikan kpd mu.
----------------------------------------------------------
Sent by Tjandra Kurniawan
YM: tjandrakurniawan@yahoo.com
----------------------------------------------------------

Tidak ada komentar: