Minggu, Juli 22, 2012

"Kesaksian Orang Mati Suri"

"Kesaksian Orang Mati Suri"

Dia adalah: Ella Az-Zahra, warga pekan baru yg mati suri 24 Agustus 2006 lalu. Gadis berusia sekitar 25 tahun itu memberikan kesaksian saat nyawanya dicabut dan apa
yg disaksikan ruhnya saat mati suri.

Berikut ini adalah cuplikan kesaksiannya:

"Mati adalah pasti. Kita ini calon2 mayat, calon penghuni kubur," begitu ia mengawali kesaksiaanya setelah meminta seluruh hadirin yg memenuhi Grand Ball Room Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru tsb membaca shalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Tak lupa ia juga menasehati jamaah untuk memantapkan iman, amal dan ketakwaan sebelum mati datang. "Saya telah merasakan mati," ujar anak yatim itu.

Hadirin terpaku mendengar kesaksian itu. Sungguh, lanjutya, terlalu sakit mati itu.

Diceritakan, rasa sakit ketika nyawa dicabut itu spt sakitnya kulit hewan ditarik dari daging, dikoyak. Bahkan lebih sakit lagi. "Terasa malaikat mencabut (nyawa) dari kaki kanan saya," tambahnya. Di saat itu ia sempat diajarkan oleh pamannya kalimat thoyibah. "Saat di ujung napas, saya berzikir," ujarnya. "Sungguh sakitnya, Pak, Bu," ulangnya di hadapan lebih dari 300 alumni ESQ Pekanbaru.

Diungkapkan, ketika ruhnya telah tercabut dari jasad, ia menyaksikan di sekelilingnya ada dokter, pamannya dan ia juga melihat jasadnya yg terbujur. Setelah itu datang dua malaikat serba putih mengucapkan
"Assalammualaikum" kpd ruh Aslina. "Malaikat itu besar, kalau memanggil, jantung rasanya mau copot, gemetar," ujarnya.

Lalu malaikat itu bertanya: ''siapa Tuhanmu, apa agamamu, dimana kiblatmu dan siapa nama orangtuamu.. " Ruh Aslina menjawab semua pertanyaan itu dgn lancar. Lalu ia dibawa ke alam barzah. "Tak ada teman
kecuali amal," tambah Aslina.

Di alam barzah ia melihat seseorang ditemani oleh sosok yg mukanya berkudis, badan berbulu dan mengeluarkan bau busuk. Mungkin sosok itulah adalah amal buruk dari
orang tsb.

"Di alam barzah, ia melanjutkan kesaksiannya, ruh Aslina dipimpin oleh dua orang malaikat. Saat itu ia ingin sekali berjumpa dgn ayahnya. Lalu ia memanggil malaikat itu dgn "Ayah". "Wahai ayah bisakah saya bertemu dgn ayah saya," tanyanya. Lalu muncullah satu sosok. Ruh Aslina tak mengenal sosok yg berusia antara 17-20 tahun itu. Sebab ayahnya meninggal saat berusia 65 tahun. Ternyata memang benar, sosok muda itu adalah ayahnya. Ruh Aslina mengucapkan salam ke ayahnya dan berkata: "Wahai ayah, janji saya telah sampai."

Mendengar itu ayah saya, saya menangis. Lalu ayahnya berkata kpd Aslina. "Pulanglah ke rumah, kasihan adik-adikmu. " ruh Aslina pun menjawab. "Saya tak bisa pulang, karena janji telah sampai".

Setelah dialog antara ruh Aslina dan ayahnya. Ayahnya tsb menunduk. Lalu dua malaikat memimpinnya kembali, ia bertemu dgn perempuan yg beramal sholeh yg mukanya bercahaya dan wangi. Lalu ruh Aslina dibawa kursi empuk dan didudukkan di kursi tsb, disebelahnya tdpt seorang perempuan yg menutup aurat, wajahnya cantik. Ruh Aslina bertanya kpd perempuan itu. "Siapa kamu?" lalu perempuan itu menjawab."Akulah (amal) kamu."

Selanjutnya ia dibawa bersama dua malaikat dan amalnya berjalan menelurusi lorong waktu melihat penderitaan manusia yg disiksa. Di sana ia melihat seorang laki-laki yg memikul besi seberat 500 ton, tangannya dirantai ke bahu, pakaiannya koyak2 dan baunya menjijikkan. Ruh Aslina bertanya kpd amalnya. "Siapa manusia ini?" Amal Aslina menjawab, "orang tsb ketika hidupnya suka membunuh orang"

Lalu dilihatnya orang yg kulit dan dagingnya lepas. Ruh Aslina bertanya lagi ke amalnya tentang org tsb. Amalnya mengatakan bahwa manusia tsb tidak pernah shalat.

Selanjutnya tampak pula oleh ruh Aslina manusia yg dihujamkan besi ke tubuhnya. Ternyata org itu adalah manusia yg suka berzina. Tampak juga org saling bunuh, manusia itu ketika hidup suka bertengkar dan mengancam orang lain.

Dilihatkan juga pada ruh Aslina, org yg ditusuk dgn 80 tusukan, setiap tusukan terdapat 80 mata pisau yg tembus ke dadanya, lalu berlumuran darah, orang tsb menjerit dan tidak ada yg menolongnya. Ruh Aslina bertanya pd amalnya. Dan dijawab orang tsb adalah org juga suka membunuh. Ada pula org yg dihempaskan ke tanah lalu dibunuh. Org tsb adalah anak yg durhaka
dan tidak mau memelihara org tuanya ketika di dunia.

Perjalanan menelusuri lorong waktu terus berlanjut. Sampailah ruh Aslina di malam yg gelap, kelam dan sangat pekat sehingga dua malaikat dan amalnya yg ada disisinya tak tampak. Tiba2 muncul suara org mengucap: "Subhanalloh, Alhamdulillah dan Allohu Akbar". Tiba2 ada yg mengalungkan sesuatu di lehernya. Kalungan itu ternyata tasbih yg memiliki biji 99 butir.

Perjalanan berlanjut. Ia nampak tepak tembaga yg sisi2nya mengeluarkan cahaya, di belakang tepak itu tdpt gambar ka'bah. Di dalam tepak terdapat batangan emas. Ruh Aslina bertanya pd amalnya tentang tepak itu. Amalnya menjawab tepak tsb adalah husnul khotimah.

Selanjutnya ruh Aslina mendengarkan adzan spt adzan di Mekkah. Ia pun mengatakan kpd amalnya. "Saya mau shalat." Lalu dua malaikat yg memimpinnya melepaskan tangan ruh Aslina. "Saya pun bertayamum, saya shalat spt orang2 di dunia shalat," ungkap Aslina. Selanjutnya ia kembali dipimpin untuk melihat Masjid Nabawi. Lalu diperlihatkan pula kpd ruh Aslina, makam Nabi Muhammad SAW. Dimakam tsb batangan2 emas di dalam tepak "husnul khatimah" itu mengeluarkan cahaya terang. Berikutnya ia melihat cahaya spt matahari tapi agak kecil.

Cahaya itu pun bicara kpd ruh Aslina. "Tolong kau sampaikan kpd umat, untuk bersujud di hadapan Alloh."

Selanjutnya ruh Aslina menyaksikan miliaran manusia dari berbagai abad berkumpul di satu lapangan yg sangat luas. Ruh Aslina hanya berjarak sekitar lima meter dari kumpulan manusia itu. Kumpulan manusia itu berkata. "Cepatlah kiamat, aku tak tahan lagi di sini Ya Allah." Manusia-manusia itu juga memohon. "Tolong kembalikan aku ke dunia, aku mau beramal."

Begitulah di antara cerita Aslina thd apa yg dilihat ruhnya saat ia mati suri. Dalam kesaksiaannya ia senantiasa mengajak hadirin yg datang pd pertemuan alumni ESQ itu untuk bertaubat dan beramal sholeh serta tidak melanggar aturan Allah.

Semoga pembaca dpt mengambil pelajaran dari kesaksiaan tersebut. Dan Ternyata hidup ini hanya sementara, serta hanya amal hati yg bersihlah yg mampu menuntun kita menuju jalan kehadapan Illahi.

Diambil dari artikel yg sudah diedit/disingkat dari: http://m.facebook.com/story.php?story_fbid=417591898253454&id=223554074323905&refid=20&m_sess:soz7W5GX-yMixcvtF&ref:pb&_ft_=fbid.417591898253454

---------------------------------------------------
----------------------------------------------------------
Sent by Tjandra Kurniawan
YM: tjandrakurniawan@yahoo.com
----------------------------------------------------------

Tidak ada komentar: