Rabu, Juli 11, 2012

Tafsir Ibnu Abbas QS 68.Al Qolam:1-10 (3/114)

:: al-Qur'an Surat 68.Al Qolam:1-10 (3/114) ::

(68:1/52) "Nuun" (nun), yakni Alloh Ta'ala Bersumpah dgn huruf 'nun'. Huruf 'nun' merupakan isyarat atas Nikmat2 Alloh Ta'ala yg terdapat di lautan berupa ikan, mutiara, dan lain-lain. Atau isyarat atas apa yg Dititipkan Alloh Ta'ala di dalam qolbu para ulama berupa ilmu, makrifah, dan rahasia. Menurut satu pendapat, 'nun' adalah salah satu Nama Robb Ta'ala, yaitu 'nun' yg terdapat pd kata 'ar-Rahmaan' (Yang Maha Pengasih). Ada pula yg berpendapat, 'nun' yg dimaksud adalah tempat tinta. "Wal qalami" (demi kalam), yakni Alloh Ta'ala Bersumpah dgn kalam. Kalam yg dimaksud adalah kalam yg terbuat dari cahaya yg panjangnya sepanjang jarak antara langit dan bumi. Kalam itulah yg Dia Gunakan utk menulis pada 'adz-Dzikrul Hakim', yaitu 'Lauh Mahfuzh'. Ada yg mengatakan bahwa 'al-Qalam' adalah salah satu malaikat. Alloh Ta'ala Bersumpah dengannya. "Wa maa yasthuruun" (dan apa yg mereka tulis), yakni dan Alloh Ta'ala Bersumpah dgn amal Bani Adam yg ditulis oleh para malaikat.

(68:2/52) "Maa anta" (sekali-kali bukanlah kamu), hai Muhammad! "Bi ni'mati robbika" (berkat Nikmat Robb-mu), yakni berkat kenabian dan Islam. "Bi majnuun" (seorang gila) yg tercekik. Dan inilah yg menjadi tujuan qosam (sumpah) pada ayat sebelumnya.

(68:3/52) "Wa inna laka" (dan sesungguhnya bagimu), hai Muhammad! "La ajron" (pastilah pahala), yakni pahala di dalam surga berkat kenabian dan Islam. "Ghoira mamnuun" (yg tiada putus-putusnya), yakni yg tidak akan dikurangi, tidak akan menimbulkan kerisauan, dan tidak akan diganggu gugat.

(68:4/52) "Wa innaka" (dan sesungguhnya kamu), hai Muhammad! "La 'alaa khuluqin 'azhiim" (benar2 berada pada akhlak yg agung), yakni benar2 berada dalam agama yg mulia dan terhormat dalam Pandangan Alloh Ta'ala. Menurut yg lain, benar2 berada dalam anugerah yg besar, yaitu akhlak mulia. Berkat akhlak mulia itulah Allah Ta'ala Memuliakan beliau.

(68:5/52) "Fa satubshiruuna wa yubshiruun" (maka nanti kalian akan melihat, dan mereka pun akan melihat pula), yakni maka nanti kamu akan melihat dan mengetahui begitu pula mereka (orang2 kafir), saat azab menimpa mereka.

(68:6/52) "Bi ayyikumul maftuun" (siapakah di antara kalian yg gila).

(68:7/52) "Inna robbaka" (sesungguhnya Robb-mu), hai Muhammad! "Huwa a'lamu bi man dlolla 'an sabiilihii" (Dia-lah yg paling Mengetahui siapa yg tersesat dari Jalan-Nya), yakni dari Agama-Nya. Yaitu Abu Jahl dan kawan2nya. "Wa huwa a'lamu bil muhtadiin" (dan Dia juga yg paling Mengetahui orang2 yg mendapat petunjuk) pada Agama-Nya. Yaitu Abu Bakr dan teman2nya.

(68:8/52) "Fa laa tuthi'I" (oleh sebab itu, janganlah kamu menaati), hai Muhammad! "Al-mukadz-dzibiin" (orang2 yg mendustakan) Alloh Ta'ala, al-Kitab, dan rosul. Mereka adalah para pembesar penduduk Mekah.

(68:9/52) "Wadduu" (mereka menginginkan), yakni mereka mengharapkan. "Lau tudhinu fa yudhinuun" (supaya kamu bersikap lunak, lalu mereka pun akan bersikap lunak pula), yakni supaya kamu bersikap lembek thdp mereka, lalu mereka pun akan bersikap lembek pula kepadamu. Ada yg berpendapat, supaya kamu menyesuaikan diri dgn mereka, lalu mereka pun akan menyesuiakan diri dgn kamu. Agar kamu menuruti kemauan mereka, dan mereka pun akan menuruti kemauan kamu.

(68:10/52) "Wa laa tuthi'" (dan janganlah kamu mematuhi), hai Muhammad! "Kulla hallaafin" (setiap orang yg banyak bersumpah) palsu thdp Alloh Ta'ala. "Mahiin" (lagi hina), yakni lemah dalam hal agama. Orang tsb adalah al-Walid bin al-Mughiroh al-Makhzumi.

[Tafsir Ibn Abbas Surat ke-68 Ayat 1-10, AlKalam Soft. Penerbit Diponegoro Bandung]
----------------------------------------------------------
Sent by Tjandra Kurniawan
YM: tjandrakurniawan@yahoo.com
----------------------------------------------------------

Tidak ada komentar: