Sabtu, Februari 02, 2013

Al-Quran Tafsir S. An Najm 53:21-40 (of 62) #2

[Ta'awudz]
۞ بِسْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ ۞
۞ أَلَكُمُ الذَّكَرُ وَلَهُ الْأُنْثَىٰ ۞
(53:21) "A lakumudz dzakaru" (apakah untuk kalian laki2), wahai penduduk Mekah, dan kalian merasa senang laki2 itu untuk diri kalian. "Wa lahul untsaa" (dan untuk-Nya perempuan), padahal kalian sendiri tidak menyukai perempuan untuk diri kalian?

۞ تِلْكَ إِذًا قِسْمَةٌ ضِيزَىٰ ۞
(53:22) "Tilka idzang qismatun dliizaa" (yg demikian itu tentulah merupakan suatu pembagian yg tidak adil), yakni pembagian yg zalim.

۞ إِنْ هِيَ إِلَّا أَسْمَاءٌ سَمَّيْتُمُوهَا أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ بِهَا مِنْ سُلْطَانٍ ۚ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى الْأَنْفُسُ ۖ وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مِنْ رَبِّهِمُ الْهُدَىٰ ۞
(53:23) "In hiya" (tiadalah ia), yakni tiadalah al-Lata, al-'Uzza, dan Manat itu. "Illaa asmaa-un" (melainkan nama2), yakni berhala2. "Sammaitumuuhaa antum wa aabaa-ukum" (yg kalian dan bapak2 kalian ada-adakan) sbg tuhan2. Menurut yg lain, yg kalian dan bapak2 kalian buat untuk kalian. "Maa anzalalloohu bihaa" (Allah tidak Menurunkan tentang itu), yakni tentang penyembahan dan pemberian nama kalian terhadap berhala2. "Min sulthoonin" (satu keterangan pun), yakni satu kitab pun yg memuat hujah kalian. "Iy yattabi 'uuna" (tidaklah mereka mengikuti), yakni tidaklah mrk menyembah al-Lata, al-'Uzza, Manat, dan apa pun yg mrk namakan sbg tuhan. "Illazh zhonna" (melainkan persangkaan), yakni melainkan berdasar pada sangkaan, dan bukan keyakinan. "Wa maa tahwal anfusu" (dan apa yg diinginkan oleh hawa nafsu mereka), yakni dan berdasar pada hawa nafsu. "Wa laqod jaa-ahum" (dan sungguh telah datang kepada mereka), yakni kpd penduduk Mekah. "Mir robbihimul hudaa" (petunjuk dari Robb mereka), yakni penjelasan dalam al-Quran bahwasanya Allah Ta'ala tidak mempunyai anak dan sekutu.

۞ أَمْ لِلْإِنْسَانِ مَا تَمَنَّىٰ ۞
(53:24) "Am lil insaani" (atau apakah manusia akan mendapatkan), yakni apakah penduduk Mekah akan mendapatkan. "Maa tamannaa" (apa yg diinginkannya), yakni apa yg mrk kehendaki bahwasanya para malaikat dan berhala2 itu akan memberi mrk syafaat.

۞ فَلِلَّهِ الْآخِرَةُ وَالْأُولَىٰ ۞

(53:25) "Fa lillaahil aakhirotu" (maka hanya Kepunyaan Allah-lah akhirat) dgn pemberian pahala, kemuliaan, dan syafaat. "Wal uulaa" (dan dunia) dgn pemberian makrifah dan taufik.

۞ وَكَمْ مِنْ مَلَكٍ فِي السَّمَاوَاتِ لَا تُغْنِي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا إِلَّا مِنْ بَعْدِ أَنْ يَأْذَنَ اللَّهُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَرْضَىٰ ۞

(53:26) "Wa kam mim malakin fis samaawaati" (dan berapa banyak malaikat di langit) yg kalian sangka sebagai anak2 perempuan Allah Ta'ala. "Laa tughnii syafaa'atuhum syai-an" (yg syafaat mereka tidak berguna barang sedikit pun), yakni mereka tidak akan memberi syafaat kpd seseorang pun. "Illaa mim ba'di ay yadzanallaahu" (kecuali sesudah Allah Mengizinkan), yakni sesudah Allah Ta'ala Menyuruh memberikan syafaat. "Li may yasyaa-u" (bagi orang yg Dia Kehendaki), yakni bagi orang yg pantas mendapatkannya. "Wa yardlaa" (dan Dia Ridai) atas mereka karena tauhid [tidak menyekutukan Allah].

۞ إِنَّ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ لَيُسَمُّونَ الْمَلَائِكَةَ تَسْمِيَةَ الْأُنْثَىٰ ۞

(53:27) "Innal ladziina laa yu'minuuna bi aakhiroti" (sesungguhnya orang2 yg tidak beriman kpd akhirat), yakni kpd kebangkitan sesudah mati. Mereka adalah orang2 kafir Mekah. "La yusammuunal malaa-ikata tasmiyatal untsaa" (benar2 menamakan malaikat2 itu dgn nama perempuan), yakni mereka menganggap malaikat2 sbg anak2 perempuan Allah Ta'ala.

۞ وَمَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ ۖ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ ۖ وَإِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا ۞

(53:28) "Wa maa lahum bihii" (dan mereka tidak mempunyai tentang itu), yakni tentang apa yg mereka katakan. "Min 'ilm" (suatu pengetahuan), yakni suatu hujah dan penjelasan. "Iy yattabi'uuna illazh zhonna" (mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan), yakni mereka hanyalah mengatakan sangkaan, tanpa keyakinan. Mereka hanya mengada-ada. "Wa innazh zhonna" (dan sesungguhnya persangkaan itu), yakni sesungguhnya ibadah dan perkataan yg berdasar persangkaan. "Laa yughnii minal haqqi" (tidak berguna terhadap kebenaran), yakni thd azab Allah Ta'ala. "Syai-aa" (barang sedikit pun).

۞ فَأَعْرِضْ عَنْ مَنْ تَوَلَّىٰ عَنْ ذِكْرِنَا وَلَمْ يُرِدْ إِلَّا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا ۞

(53:29) "Fa a'ridl" (maka berpalinglah), yakni palingkanlah wajahmu, hai Muhammad! "'Amman tawallaa 'an dzikrinaa" (dari orang yg berpaling dari peringatan Kami), yakni dari tauhid dan Kitab Kami. "Wa lam yurid" (dan tidak menginginkan) dgn amalnya. "Illal hayaatad dun-yaa" (kecuali kehidupan duniawi), yakni kecuali segala yg ada dalam kehidupan dunia. Mereka adalah Abu Jahl dan kawan2nya.


۞ ذَٰلِكَ مَبْلَغُهُمْ مِنَ الْعِلْمِ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اهْتَدَىٰ ۞

(53:30) "Dzaalika mablaghuhum minal 'ilm" (itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka), yakni itulah batas pengetahuan, akal, dan pikiran mrk ketika mrk mengatakan bahwa para malakat dan berhala2 adalah anak2 perempuan Allah Ta'ala, dan bahwasanya akhirat tidak akan terjadi. "Inna robbaka" (sesungguhnya Robb-mu), hai Muhammad! "Huwa a'lamu bi man dlolla 'an sabiilihii" (Dia-lah yg paling Mengetahui siapa yg tersesat dari Jalan-Nya), yakni dari Agama-Nya. Mereka adalah Abu Jahl dan kawan2nya. "Wa huwa a'lamu bi manihtadaa" (dan Dia juga paling Mengetahui siapa yg mendapat petunjuk) pada Agama-Nya, yaitu Abu Bakr ra.


۞ وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ لِيَجْزِيَ الَّذِينَ أَسَاءُوا بِمَا عَمِلُوا وَيَجْزِيَ الَّذِينَ أَحْسَنُوا بِالْحُسْنَى ۞

(53:31) "Wa lillaahi maa fis samaawaati" (dan hanya Milik Allah-lah segala apa yg ada di langit), yakni para malaikat. "Wa maa fil ardl" (dan segala apa yg ada di bumi), yakni semua makhluk (yg ada di bumi) merupakan Hamba2 Allah Ta'ala. "Li yajziyal ladziina asaa-uu" (supaya Dia Memberikan balasan kpd orang2 yg berbuat buruk), yakni berbuat syirik. "Bimaa 'amiluu" (atas apa yg telah mereka kerjakan) dalam kemusyrikan. "Wa yajziyal ladziina ahsanuu" (dan memberikan balasan kpd orang2 yg berbuat baik), yakni kpd orang2 yg mengesakan. "Bil husnaa" (dgn yg paling baik), yakni surga. Kemudian Allah Ta'ala Menjelaskan amal mereka di dunia, Dia Berfirman:


۞ الَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ إِلَّا اللَّمَمَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ ۚ هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَإِذْ أَنْتُمْ أَجِنَّةٌ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ ۖ فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ ۞

(53:32) "Alladziina yajtanibuuna kabaa-iral itsmi" (orang2 yg menjauhi dosa2 besar), yakni syirik kpd Allah Ta'ala dan dosa2 besar. "Wal fawaahisya" (dan perbuatan2 keji), yakni zina dan berbagai kemaksiatan. "Illal lamama" (selain kesalahan2 kecil), yakni selain pandangan, rabaan, dan isyarat yg disertai bisikan, lalu dia mencela diri sendiri karena perbuatan2 itu seraya bertobat. Menurut satu pendapat, selain bersetubuh. "Inna robbaka waasi'ul maghfiroh" (sesungguhnya Robb-mu Maha Luas Ampunan-Nya) bagi siapa pun yg bertobat dari dosa2 besar dan kecil. "Huwa a'lamu bikum" (Dia lebih Mengetahui tentang kalian) daripada kalian sendiri. "Idz ansya-akum" (ketika Dia Menjadikan kalian), yakni menciptakan kalian. "Minal ardli" (dari bumi), yakni dari Adam a.s., Adam a.s. dari tanah, dan tanah dari bumi. "Wa idz antum ajinnatun" (dan ketika kalian masih janin), yakni masih kecil. "Fii buthuuni ummahaatikum" (di dalam perut ibu-ibu kalian), sungguh Allah Ta'ala Mengetahui apa yg akan terjadi pada kalian dalam keadaan tsb. "Fa laa tuzakkuu anfusakum" (karena itu janganlah kalian menganggap diri kalian suci), yakni janganlah kalian menganggap diri kalian terbebas dari dosa2. "Huwa a'lamu bi manittaqoo" (Dia-lah yg paling Mengetahui tentang orang yg bertakwa), yakni orang2 yg menjauhi kemaksiatan seraya mengadakan perbaikan.

۞ أَفَرَأَيْتَ الَّذِي تَوَلَّىٰ ۞

(53:33) "A fa ro-aital ladzii tawallaa" (maka apakah kamu melihat orang yg berpaling), yakni yang enggan memberikan nafkah dan sedekah kpd orang2 fakir dari kalangan shahabat Rasulullah saw..

۞ وَأَعْطَىٰ قَلِيلًا وَأَكْدَىٰ ۞

(53:34) "Wa a'thoo qoliilan" (serta memberi sedikit) sekali di Jalan Allah Ta'ala. "Wa akdaa" (dan tidak mau memberi lagi), yakni menghentikan infak dan sedekahnya di Jalan Allah Ta'ala.

۞ أَعِنْدَهُ عِلْمُ الْغَيْبِ فَهُوَ يَرَىٰ ۞

(53:35) "A 'indahuu 'ilmul ghoibi" (apakah ia mempunyai pengetahuan tentang yg gaib), yakni tentang Lauh Mahfuzh. "Fa huwa yaroo" (sehingga ia mengetahui) perbuatannya terdapat padanya (Lauh Mahfuzh) seperti yg telah dia lakukan.

Ayat ini turun sekaitan dgn 'Utsman bin 'Affan, seorang shahabat yg banyak berinfak dan bersedekah kpd shahabat2 Nabi saw.. Pada suatu saat 'Abdullah bin Sa'd bin Abi Sarh menemuinya seraya berkata, "Saya lihat Anda menginfakkan banyak harta kpd orang2. Saya khawatir kalau2 Anda tidak punya apa2 lagi." Mendengar penuturan itu 'Utsman menjawab, "Aku mempunyai banyak dosa dan kesalahan. Aku ingin menutupi dosa dan kesalahan tsb seraya memperoleh ridho Robb." 'Abdullah berkata, "Berikan tali kekang untamu kepadaku, nanti segala dosa dan kesalahanmu akan kupikul di dunia dan akhirat." Kemudian 'Utsman menyerahkan tali kekang unta miliknya serta mengurangi infak dan sedekahnya, sehingga turunlah ayat tersebut berkaitan dengannya.

۞ أَمْ لَمْ يُنَبَّأْ بِمَا فِي صُحُفِ مُوسَىٰ ۞

(53:36) "Am lam yunabba'" (ataukah belum diberitakan kepadanya), yakni belum dikabarkan kpd nya dalam al-Quran. "Bimaa fii shuhufi muusaa" (apa yg ada dalam suhuf Musa), yakni dalam Taurat.

۞ وَإِبْرَاهِيمَ الَّذِي وَفَّىٰ ۞

(53:37) "Wa ibroohiima" (dan Ibrahim), yakni suhuf Ibrahim a.s.. "Alladzii waffaa" (yg telah menyempurnakan), yakni Ibrahim a.s yg telah menyampaikan Risalah2 Robb-nya serta mengamalkan Perintah-Nya. Ada yg menyatakan, (yg telah menyempurnakan) mimpinya.
۞ أَلَّا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۞

(53:38) "Allaa taziru waazirotuw wizro ukhroo" (bahwa seseorang yg berdosa tidak akan memikul dosa orang lain), yakni seseorang yg menanggung dosa tidak akan menanggung dosa orang lain. Ada yg mengungkapkan, seseorang tidak akan mendapat azab lantaran dosa orang lain.

۞ وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ ۞

(53:39) "Wa al laisa lil insaani" (dan bahwa seorang manusia tidak akan mendapatkan) pada hari kiamat. "Illaa maa sa'aa" (selain apa yg telah diusahakannya), yakni selain kebaikan dan keburukan yg telah dia perbuat di dunia.

۞ وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَىٰ ۞

(53:40) "Wa anna sa'yahuu" (dan bahwa usahanya), yakni amalnya. "Saufa yuroo" (kelak akan diperlihatkan) dalam buku catatan amal dan mizan (timbangan).

---------------------------------------------------
Group Alquran Tafsir:
http://m.facebook.com/groups/alqurantafsir
# Alhamdulillah

Tidak ada komentar: